loading data...

Sayangi Anak, Orangtua Harus Cermat Memilih Kegiatan Saat Ini

Masa PSBB

Jakarta, Juli 2020.  Pandemi Covid-19 yang telah berjalan selama 4 bulan, tentu saja menimbulkan kebosanan, termasuk juga pada anak karena adanya anjuran dirumah saja, terlebih anak belum bisa memilih aktivitas yang sesuai dengan kemauan atau kebutuhannya.

Untuk itu, perlu dibuatkan skema kegiatan yang bervariasi dimana kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan yang bersifat kognitif, afektif, sosial, maupun psikomotorik, yang disesuaikan dengan usia anak, hal tersebut di ungkap Psikolog Perkembangan Universitas Gadjah Mada, Dr.Aisah Indati, M.S., Psikolog.

Kegiatan yang bersifat kognitif bagi anak, misalnya mengingat cerita atau pengalaman yang dulu pernah dilakukan anak. Sedangkan kegiatan yang mengasah afeksi anak, misalnya menyanyi, menari, ataupun bermain peran bersama orangtuanya.

Sementara kegiatan menggambar dan mewarnai, bermain puzzle, merupakan kegiatan yang bisa memadukan unsur psikomotorik dan sosial.

Orang tua harus bisa bijak, dengan memilih jenis kegiatan yang sesuai dengan umur dan kebutuhannya, sayangi mereka dimana perhatian itu sangat dibutuhkan dimasa saat ini, tutup Indati.

Nilai Lebih Menggambar dan Mewarnai.

Sementara itu, kegiatan menggambar dan mewarnai dipercaya dapat merangsang perkembangan emosional dan sosial. Ekspresi tentang apa yang sedang dipikirkan maupun rasakan, akan lebih mudah tersalurkan dibandingkan dengan komunikasi verbal, hal ini tentu sejalan dimana disaat ini anak-anak membutuhkan media yang baik untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan sangat sederhana.

Kegiatan menggambar dan mewarnai juga dinilai sangat baik untuk membangun kreativitas anak, dan apabila dilakukan secara bersama-sama orang tua, tentunya menjadi kegiatan  mengasyikan dan dapat membangun kembali bonding antara orang tua dan anak.

Atas dasar itu, Faber-Castell banyak mengadakan kegiatan workshop kreatif yang dilakukan secara daring, baik yang diperuntukan bagi individu maupun sekolah, dengan materi-materi yang dapat dinikmati kategori usia pelajar maupun dewasa, yang dapat diakses melalui sosial media Faber-Castell di Instagram @fabercastell_ID maupun Facebook @FaberCastellCreativeKids, ungkap Public Relations Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Andri Kurniawan.

Andri menambahkan, saat ini sekolah masih diliburkan, dan kegiatan tatap muka pada tahun ajaran baru mendatang mungkin saja sangat dibatasi, sehingga program yang kami tawarkan bisa menjadi alternatif  bagi siswa dan para tenaga pengajar.

Dimana untuk pemateri, Faber-Castell bekerjasama dengan para praktisi seni baik lokal maupun luar negeri dan juga praktisi Art Therapist untuk berbagi pengalaman dan keilmuannya, hal ini tentunya menjadi bagian komitmen kami sebagai Creative Companion Life, tutup Andri.

Bagikan

Rekomendasikan artikel ini

Tahukah Kamu?
Faber-Castell menghasilkan lebih dari 2,3 miliar pensil kayu setiap tahun.
 Faber-Castell menghasilkan lebih dari 2,3 miliar pensil kayu setiap tahun.
Tahukah Kamu?
Faber-Castell menumbuhkan sekitar 20 m3 kayu setiap jamnya, setara dengan sekitar 1 beban truk.
Faber-Castell menumbuhkan sekitar 20 m3 kayu setiap jamnya, setara dengan sekitar 1 beban truk.
Tahukah Kamu?
Untuk produksi pensilnya sendiri, Faber-Castell hanya menggunakan kayu dari hutan yang dikelola secara lestari.
 Untuk produksi pensilnya sendiri, Faber-Castell hanya menggunakan kayu dari hutan yang dikelola secara lestari.
Tahukah Kamu?
Desain pensil kayu berubah dari bulat menjadi heksagonal / segitiga karena pensil sering jatuh terguling dari meja
Desain pensil kayu berubah dari bulat menjadi heksagonal / segitiga karena pensil sering jatuh terguling dari meja